Sabtu, 22 November 2008

Jalan2 ke bandung


Fab sdg asik main di taman sekitar sheraton bandung

Kamis, 13 November 2008

Demam vs antibiotik

Pada saat Fabian demam, berat rasanya untuk memberikan antibiotik kepadanya. Ini adalah pertama kalinya Fabian mengkonsumsi obat antibiotik. Beberapa hal yang membuat saya sangat anti dengan tipe obat ini, yaitu:
  1. Tidak semua demam itu membutuhkan antibiotik. Namanya juga anti biotik, artinya hanya dapat mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Bila anak demam, ada kemungkinan hanya terinfeksi oleh virus/selain bakteri lainnya. Jadi bila terlalu cepat memberikan antibiotik, tanpa analisa penyebab infeksinya, maka ada kemungkinan anak memakan obat yang sebenarnya tidak perlu.
  2. Ketergantungan terhadap antibiotik: Bila anak sudah diberikan antibiotik, maka bila sakit kembali akan membutuhkan antibiotik utk sembuh.
  3. Antibiotik yang aman untuk anak (amoxilin) mengandung penisilin. Kebetulan mama saya alergi terhadap penisilin, jadi ada kemungkinan Fabian juga alergi.
Berikut adalah kutipan dari salah satu blog dengan judul post " antibiotik dan demam". Tapi berhubung linknya lupa dicopy, saya tidak bisa taruh deh (maaf ya..) Sumber artikelnya di website sehatgroup tentang antibiotik dan demam.
ANTIBIOTIKA

Arti antibiotika
Antibiotika = anti + bios (hidup/kehidupan)
Antibiotika adalah substansi atau zat yang bisamembunuh/melemahkan mikroorganisme/jasad renik (bakteria, parasit) Efek pemakaian antibiotika
Tubuh kita penuh dengan kuman baik yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan kita.
Pemakaian antibiotika yang membabi buta akan membunuh kuman baik di tubuh kita.
Sebagian besar penyakit infeksi pada anak-anak disebabkan oleh virus.
Antibiotika tidak dapat membunuh virus dan tidak mempercepat penyembuhan infeksi virus.

Virus ato bakteri?
Selesma dan flu disebabkan oleh virus dan bisa menyebabkan penumpukan cairan di rongga telinga tengah.
Sebagian besar batuk dan radang tenggorokan juga disebabkan oleh virus.
Bronkitis akut juga disebabkan oleh virus.
Pada keadaan-keadaan di atas, termasuk juga pada sebagian besar sinusitis, antibiotika TIDAK diperlukan.

Kapan antibiotika diperlukan?
Infeksi telinga yang tidak terkait flu/selesma
Infeksi sinus yang berat (>2 minggu sakit kepala hebat, wajah bengkak)
Radang tenggorokan akibat kuman streptokokus
Infeksi saluran kemih Tifus
Tuberkulosis
Diare akibat amoeba Resistensi antibiotika
Konsumsi antibiotika secara tidak bijak akan memposisikan kita pada kondisi yang berbahaya yaitu meningkatkan risiko terjadinya resistensi antibiotika di kemudian hari.
Semakin sering mengkonsumsi antibiotika, semakin besar kemungkinan terinfeksi bakteri resisten antibiotika yang berarti semakin sering jatuh sakit.
Infeksi bakteri resisten antibiotika menyebabkan penyakit lebih susah disembuhkan, sakit lebih lama, butuh antibiotika lebih kuat (lebih toksik), dan butuh biaya pengobatan lebih mahal.

Bagaimana mencegah resistensi antibiotika?
Dokter:
  • Cuci tangan setiap selesai memeriksa pasien.
  • Jangan mengabulkan permintaan pasien akan antibiotika untuk infeksi virus flu dan kondisi lain yang tidak membutuhkan antibiotika *lah kalo yang ngasih dokternya sendiri gimana dong?*
  • Resepkan antibiotika sesuai dengan kuman sasaran, jangan langsung meresepkan antibiotika dalam spektrum luas *naah... ini yang gak dijalankan semua dokter*
  • Isolasi pasien yang terinfeksi bakteri resistensi antibiotika.
  • Ketahui informasi terbaru tentang pola kuman dan kuman yang telah resistensi antibiotika.
Pasien:
  • Jangan menuntut dokter meresepkan antibiotika. Antibiotika bukan obat dewa.
  • Antibiotika termahal dan terkuat bukan berarti yang terbagus.
  • Jika perlu antibiotika gunakan sesuai dosis yang dianjurkan dan jangan menyimpan antibiotika.
  • Cuci tangan untuk engurangi penularan
  • Cuci buah dan sayur, masak telur dan daging sampai matang.
  • Jangan menggunakan sabun, detergen, pembersih lantai, atau lotion yang menganduk antiseptik. Kuman di rumah adalah kuman baik , antiseptik bisa membuat kuman baik menjadi jahat.

DEMAM
Fever is part of growing up.
Deman bukanlah penyakit tapi merupakan alarm alami tubuh karena bertujuan memerangi infeksi.
Penyebab utama demam pada anak dalah infeksi, terutama infeksi virus.
Anak sering demam karena sangat rentan terhadap infeksi virus seperti flu, pilek, dan diare.
Demam merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh untuk menyingkirkan virus penyebab infeksi. Virus akan mati pada suhu tinggi dan tumbuh subur pada suhu rendah.
Jangan mengandalkan perabaan untuk mengukur suhu tubuh karna tidak akurat. Pakailah termometer *secara anak2 udah tambah gede dan tambah susah di termo, Beli deh termo kuping

Komplikasi demam
  • - Dehidrasi.
  • - Kejang demam. 1 dari 30 anak deman mengalami kejang demam terutama pada usia 6 bulan - 5 tahun. Serangan terjadi dalam 24 jam pertama demam. Umumnya sebentar dan tidak berulang dan tidak membahayakan otak.
What to do?
  • Tidak panik
  • Amati perilaku anak. Apabila anak masih riang dan mau bermain, ortu tidak perlu cemas.
  • Cegah dehidrasi dengan minum, minum, dan minum. (air, air sup, jus buah segar yang dicampur air es, es batu, es krim, dll)
  • Bila sering muntah atau diare, beri minuman elektrolit seperti pedialyte dan oralit.
  • Jangan beri penurun panas bila demam tidak tinggi karna virus tumbuh subur di suhu rendah.
  • Biarkan anak memakan apa yang dia inginkan, jangan dipaksa. Hindari makanan berlemak yang sulit dicerna.
  • Tepid sponge (seka tubuh dengan air hangat) Kapan ke dokter?
  • Bila bayi berusia <>38 derajat Celcius.
  • Bila bayi berusia 3-6 bulan suhu tubuh >38.50 derajat Celcius.
  • Bila bayi berusia >6 bulan suhu tubuh >40 derajat Celcius.
  • Tidak mau minum atau sudah dehidrasi
  • Iritabel atau menangis terus menerus dan tidak bisa ditenangkan.
  • Tidur terus menerus dan tidak bisa dibangunkan.
  • Kejang
  • Kaku kuduk leher
  • Sesak napas
  • Gelisah
  • Muntah dan diare
  • Sakit kepala hebat
Jenis obat penurun panas
  • Asetaminofen (parasetamol) paling aman dengan syarat dosisnya tidak berlebihan.
  • Ibuprofen dapat menyebabkan pendarahan lambung. Tidak boleh diberikan pada anak diare/muntah karena dapat merusak ginjal.
  • Asetosal/aspirin dapat menimbulkan pendarahan lambung dan sindroma Reye (tidak boleh diberikan untuk anak usia <12 style="font-style: italic;">Important Notes
  • Jangan berikan 2 macam obat penurun panas karna risiko efek samping meningkat.
  • Tujuan memberikan obat penurun panas bukan untuk menormalkan suhu tubuh melainkan untuk sedikit menurunkan suhu tubuh agar lebih nayman (pain killer).
  • Tingginya deman bukan berarti penyakitnya semakin parah. Semoga berguna dan membuat kita menjadi lebih bijak dalam menghadapi demam dan antibioti